Selasa, 16 Oktober 2018

Langkah Muslimah di Tengah Kebangkitan Umat Islam

Langkah Muslimah di Tengah Kebangkitan Umat Islam
Oleh Nur Fadilah

Indikasi sekelompok orang dapat dikatakan bangkit apabila terjadi perubahan yang baik dari diri sendiri maupun orang yang disekelilingnya. Kebangkitan yang dimulai dari diri sendiri, akan menjadi semangat untuk kebangkitan orang lain. Tidak hanya itu, ia dapat menjadi sorotan dalam memperbaiki sistem yang rusak selama ini. Bangkit dari keterpurukan, merupakan imbas yang luar biasa karena telah mengambil pelajaran untuk kedepannya. Perubahan baik dari segi budaya, social, maupun agama menjadi pengaruh dalam berkehidupan dan berkebangsaan. Apalagi kegoncangan dalam berproses akan menambah girah untuk istiqomah di jalan Allah.
Berperan untuk kebaikan adalah jalan yang benar dan dianjurkan. Karena dalam kebaikan terdapat nilai positive secara horizontal dan pahala baginya secara vertical. Manusia baik laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban dalam hal ini. Mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar menjadi slogan manusia untuk mendamaikan diri. Tidak mengenal ras, suku, atau warna kulit. Semua manusia menjadi pengemban amanah untuk menjadi da’I (pengajak). Tidak menutup jalan untuk para muslimah. Orang-orang disekitar telah menunggu hak mereka untuk dituntun ke jalan yang benar. Muslimah menjadi peran penting dalam misi ini dan langkahnya sangat diperlukan.
Aktualisasi seorang muslimah terasa hangat dalam pembicaraan. Kerudung dengan gamis yang indah, mudah ditemukan dalam kehidupan nyata. Dahulu, muslimah berhijab saja sulit ditemukan. Dengan semakin luasnya dakwah, hal itu menjadi langkah awal yang baik. Pakaian yang sopan terlihat global, meskipun masih banyak yang belum meneguhkan hati untuk istiqomah. Dalam menjaga diri, pakaian syar’I adalah pedomannya. Menutup seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan serta tidak ada lekukan tubuh, menjadi sempurna dalam penjagaan perhiasan dunia ini. Setidaknya, berusaha untuk berpakaian sopan dalam pandangan Islam.
Dalam perkembangannya, pakaian muslimah mengalami perubahan. Dahulu, muslimah lebih suka memakai songkok saat keluar rumah. Setelah itu mulai memakai hijab atau jilbab sesuai tuntunan. Dan sekarang hijab panjang mudah ditemukan. Online shop cukup membantu dalam hal ini. Fashion syar’I yang dikemas sesuai perkembangan zaman, menjadi langkah baik dalam kebangkitan umat. Beruntungnya, Rasulullah menyelamatkan wanita dari zaman jahiliyah. Jika tidak, muslimah tidak dapat merasakan manisnya iman saat ini.
Selain pakaian dalam menjaga kehormatan, Islam juga mengajarkan muslimah dalam pergaulannya. Berpenampilan baik dan bertutur kata yang baik pula. Tidak sembarangan dalam bercanda, menjadi penjagaan diri didepan khalayak ramai. Menjaga ibadah agar selalu dekat pada-Nya. Sifat-sifat yang tercermin, menjadikan muslimah sebagai panutan. Maka hiasilah dengan kelembutan, ketenangan, dan ketaatan. Aktif dalam pengembangan diri melalui organisasi, adalah pembelajaran yang baik untuk bersosialisasi dan menjadi bekal pembelajaran sebagai calon madrasatul ula. Ini menjadi amal muslimah dalam bergaul. Dengan tutur kata yang baik, muslimah dapat mengajak seseorang untuk melakukan kebaikan. Keistimewaan muslimah ialah menyampaikan dari hati ke hati dan sampai ke hati pula. Hati yang bersih akan menghasilkan dakwah yang terbaik. Penampilan yang baik membuat orang lain yakin bahwa ia sedang belajar pada muslimah yang baik pula. Kemasan menjadi penilaian seseorang. Dan isi menjadi buktinya. Begitu pula muslimah. Fashion syar’I yang baik akan menghasilkan keyakinan seseorang. Ditambah hati yang baik akan menambah keyakinan bahwa ia adalah panutan umat. Dengan demikian, orang lain akan belajar dari aura positif yang muslimah itu miliki dan menjadi nilai kebangkitan umat.
Muslimah juga menjadi sahabat bagi pasangan halalnya. Melayani suami dengan kasih saying serta keridhoan Allah menjadikan hubungan semakin harmonis. Muslimah menjadi alasan suami untuk tetap bertahan dalam kekeluargaan ini. Di Pengadilan Agama, sangat tinggi tingkat perceraian. Tentu hal ini sangat tidak diinginkan.  Muslimah yang baik menjadi pendorong semangat dan kelanggengan. Ia juga menjadi alasan pemicu untuk merendahkan tingkat perceraian. Banyak sekali, muslimah yang sudah berhasil dalam hal ini, membuka wadah sharing di kalangan ibu-ibu. Itu artinya dakwah dapat tersampaikan. Diri yang dimulai dengan sifat-sifat kesholehan, akan tererminkan dan menjadi pengajak muslimah lain untuk ikut taat. Jika diperhatikan, apabila seorang muslimah memiliki 10 teman sharing, maka hal-hal yang tidak diinginkan akan segara terminimalisir.  Maka dari itu, ini juga merupakan langkah penting dalam menciptakan muslimah yang sejati.
Tentunya, muslimah yang sudah banyak belajar dan menjaga diri, akan berpikir jauh ke depan. Iya, masa depan untuk generasi Islam yang taat. Di masa muda, ia sudah merancangkan pola kehidupan yang sangat menarik. Cita-citanya sangat sederhana. Menjadi ibu sholehah untuk anak-anak sholeh dan sholehah pula. Untuk menciptakan generasi seperti ini, tentu sangat banyak yang harus disiapkan. Dengan memiliki kebiasaan yang baik, maka kebaikan dan ke-sholehah-an itu terpancar menjadi aura baginya. Muslimah yang rajin beribadah akan menghadirkan generasi yang taat. Sebaliknya, muslimah yang sering mengabaikan pesan-pesan kebaikan, akan menghadir generasi yang suka membantah kebaikan pula. Dan generasi yang baik itu, akan menjadi panutan di masa depan untuk kebangkitan umat islam sepeninggalan ayah dan ibunya.
Kebaikan adalah pesan moral yang harus ditanam sejak dini. Menjadi sholehah adalah cita-cita dan tujuan dalam membangkitkan umat Islam. Terutama mensholehahkan diri sendiri terlebih dahulu, adalah langkah awal dalam kebangkitan umat. Karena kebaikan itu dimulai dari diri sendiri. Dan kebangkitan itu ada ketika diri sendiri dan orang lain yang disekitarnya merasakan perubahan kebaikan itu. Abbas Kararat mengungkapkan, “Ibu bagaikan sekolah, bila anda mempersiapkannya secara baik, berarti anda telah mempersiapkan generasi bangsa dengan integritas kepribadian yang baik”. Maka generasi baik itu lahir dari dirimu.

Warisan Seliu

  WARISAN SELIU “Bukan tentang pantainya, namun tentang permata yang tersimpan menjadi warisan” – Nur Fadilah Alink berkumpul dengan ria di ...