Minggu, 17 November 2019

THE SINGAPORE OF MEDAN, SIAPA DIBALIK BANGUNAN MEGAH INI?



THE SINGAPORE OF MEDAN, SIAPA DIBALIK BANGUNAN MEGAH INI?


Ketertarikan mahasiswa dalam ber-swafoto menjadi fenomena bagi kita. Kawasan ini dahulunya bisa dibilang begitu sepi dan menakutkan, hutan di sisi kanan dan kiri menjadi pemandangan segar ketika jogging di pagi hari, namun menjadi seram ketika malam tiba, sebab jalanan yang begitu gelap dengan penerangan lampu jalan yang minim. Siapa sangka, saat ini suasana itu berubah?

Bagi mahasiswa, konsep revolusi itu terasa. Modernisasi lingkungan telah sampai di Laut Dendang (nama daerah yang tidak lagi asing bagi mahasiswa UIN dan sekitarnya). Rumah yang dijual lebih murah dibandingkan di kota, ada di Laut Dendang. Tanah yang tidak mahal serta sembako yang cukup murah ada di sana. Berbeda dengan kota, yang belum tentu terjangkau untuk kelas menengah ke bawah.

Namun di tahun 2019 ini, wajah baru hadir di tengah-tengah masyarakat. Jalanan yang semakin ramai dilewati, membuat pengendara bermotor tidak takut lagi melewatinya, bahkan kagum, karena terdapat The Fountain of Wealth nya Medan. Di malam hari air mancur ini menjadi daya tarik tersendiri. Air mancur pertama di Medan dengan konsep icon Singapura yang dibuat sedemikian rupa. Lagi-lagi kita bertanya, siapa di balik semua ini?

Dikutip dari website resmi, CitraLand Gama City adalah pengembangan raksasa properti Indonesia yang dibangun oleh Ciputra Group bekerja sama dengan GamaLand di atas lahan premium seluas 211,57 hektare. Bangunan mewah ini akan dijadikan kota mandiri yang mengintegrasikan kawasan hunian eksklusif dengan pusat bisnis modern, mall, apartment, sekolah, universitas, club house dan waterpark. Hunian ini dikembangkan dengan konsep Clean, Green, and Modern.

Foto : Dr. Ir. Ciputra

Seorang pengusaha besar telah mengembangkan bisnisnya di kota Metropolitan ini. Pemilik Ciputra Group kelahiran Sulawesi Tengah keturunan Tionghoa ini memiliki beberapa properti yang dikembangkan di tanah Jawa dan Sumatera bahkan Internasional. Bersama Ganda-Martua Sitorus melalui GamaLand, kedua properti ini bekerja sama menginvestasikan dalam pengembangan The Singapure of Medan.

Pengembangan properti ini akan terus berlanjut hingga tahap kedua dan menjadi icon yang akan sering dikunjungi masyarakat, terutama mahasiswa kampus yang ada di sekitar CitraLand tersebut. Tentunya kita tidak ingin hanya menjadi penikmat saja, bukan? Harapan bangsa ada di tangan pemuda-pemudi. Ya! Di tangan kita semua.

Semoga ulasan tadi dapat membangkitkan semangat kita untuk tidak hanya menjadi Penikmat saja, tetapi juga menjadi Produsen of Change.






Warisan Seliu

  WARISAN SELIU “Bukan tentang pantainya, namun tentang permata yang tersimpan menjadi warisan” – Nur Fadilah Alink berkumpul dengan ria di ...