Senin, 13 April 2020

PENGEFEKTIFAN SISTEM KULIAH ONLINE DI TENGAH WABAH COVID-19 GUNA MEMPERMUDAH PEMAHAMAN MATERI PERKULIAHAN BAGI MAHASISWA

PENGEFEKTIFAN SISTEM KULIAH ONLINE DI TENGAH WABAH COVID-19  GUNA MEMPERMUDAH  PEMAHAMAN MATERI PERKULIAHAN BAGI MAHASISWA

Perkembangan teknologi informasi, mendorong munculnya berbagai aplikasi teknologi informasi dalam bidang pendidikan, salah satunya adalah pengembangan E-learning. Secara praktis, e-Learning adalah konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses belajar mengajar (hidayati, 2010).

Berkaca pada kondisi saat ini, sistem kuliah online ataupun e-learning adalah suatu keniscayaan  bagi setiap mahasiswa dalam mendapatkan pengajaran dari setiap dosen. Hal tersebut bukan tanpa sebuah alasan, dengan penyebaran virus Covid-19 yang sangat cepat yang pada akhirnya pemerintah harus membuat suatu kebijakan social distancing.

Imbas dari kebijakan tersebut sama-sama kita rasakan, setiap mahasiswa tidak dapat merasakan hangatnya suasana kampus. Kebijakan yang mengharuskan setiap kampus harus meniadakan proses belajar mengajar secara tatap muka dan menggantikannya dengan sistem kuliah online atau e-learning.

Pict. Freepik.com

Namun saat ini implementasi dari sistem kuliah daring yang dilakukan oleh para dosen jauh dari kata efektif. Sistem kuliah online saat ini dirasakan mahasiswa sebagai "sistem tugas online" , hal ini dikarenakan kebanyakan dosen yang hanya memberikan sebuah materi, dan memerintahkan mahasiswa mengerjakan tugas dari setiap materi tersebut baik resume ataupun lainnya. bahkan mahasiswa  terkadang hanya mengisi absen dan langsung diberikan tugas tanpa penjelasan.

Sungguh hal ini sangat merugikan para mahasiswa, dengan uang kuliah yang mahal yang telah dibayarkan kepada pihak kampus. Belum lagi dengan paket data yang harus selalu dimiliki oleh para mahasiswa, bahkan sungguh menyedihkan lagi mahasiswa yang tinggal di daerah pelosok harus dengan sukarela mencari jaringan agar bisa ikut dalam sistem kuliah online ini. Namun sungguh ironi, mereka yang bersusah payah, hanya disuruh mengisi absen dan setelah itu hanya diberi tugas. Lantas Masih kah kita terpaku dengan sistem kuliah online ini?

Di dalam kutipan ayat Alquran surah Ar Ra’d ayat 11 yang maknanya bahwa kita harus melakukan suatu hal untuk mengubah keadaan kita sendiri. Maka untuk memberikan kemudahan pemahaman materi oleh para mahasiwa, diperlukan perubahan dengan membuat formula yang efektif di dalam sistem kulliah online ini.

Namun sebelumnya, untuk menuju sistem yang baik diperlukan penunjang yang baik. Stigma bermunculan di kalangan mahasiswa saat ini dimana digitalisasi belum cukup baik khususnya yang dirasakan mahasiswa di  Universitas Islam Negeri Sumatera Utara , dimana sistem e-learning yang belum dapat digunakan karena mahasiswa tidak mengerti cara penggunaanya hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi ataupun belum di disetujui akun e-learning dari para mahasiswa sendiri. Selain hal tesebut, susahnya jaringan bagi para mahasiswa yang berada dipelosok, terlebih lagi di antara mereka tergolongkan kurang mampu untuk membeli paket internet yang menunjang di daerah tersebut ataupun bahkan mahasiswa yang harus mengalami pemborosan paket internet. Anggapan lain pasti muncul untuk merespon stigma ini, karena bagi mereka bahwa hal tersebut bukan tanggung jawab pihak kampus. Namun harus kita sadari dengan tuntutan harus menggunakan sistem kuliah online yang memerlukan jaringan yang bagus dan pemborosan data internet yang terjadi pada para mahasiswa, maka pihak kampus juga harus membuat suatu kebijkan pemberian kuota gratis dalam hal ini tak terkecuali kampus UIN SU. Pada saat ini sudah ada kampus yang memberi subsidi mahasiswanya terkait kuota internet seperti UMY, jika mereka bisa membuat kebijakan seperti itu maka kampus lain juga seharusnya bisa termasuk kampus UINSU.

Selain persoalan paket internet, muncul persoalaan terkait sistem kuliah online ini, yakni media yang digunakan untuk diskusi online tidak efektif. Saat ini kebanyakan mahasiswa dalam presentasi hanya mengirimkan makalah pada grup chatnya, maka tentunya ini tidak efektif.  Ditambah lagi peran dosen yang terbilang apatis. Maka diperlukan suatu media yang bisa membuat para mahasiswa dengan dosen saling bertatap muka yang nantinya menjadikan perkuliahan menjadi aktif dan para mahasiswa paham akan materi yang disampaikan.

Tidak sampai disitu,  sistem kuliah online saat ini tidak efesien dikarenakan masih ada dosen dalam hal ini kebanyakan telah cukup umur, yang tidak mengajar pada kuliah online. Hal ini terjadi disebakan karena kurang pahamnya dosen yang telah cukup umur terhadap iptek yang pada akhirnya memberikan dampak yang merugikan bagi para mahasiswa. Untuk menindaklanjuti hal tersebut maka perlu diberikan sosialisasi kepada para dosen sehingga mahasiswa tidak merasa dirugikan.

Selain itu yang perlu disoroti yaitu sikap apatis dari dosen. Saat ini terjadi perbuatan dosen yang hanya mengabsen dan memberikan tugas kepada mahasiswa sedangkan mereka dalam hal ini para dosen bersantai-santai dengan keluarganya. Sungguh perbuatan yang dapat dikatakan zalim ini harus segera dihilangkan di dalam kuliah online , karena akibat dari sikap tersebut mahasiswa tidak mendapatkan ilmu secara kompeherensif bahkan tidak paham sama sekali materinya. Maka sangat diperlukan sikap afeksi oleh para dosen sehingga mereka dapat dikatakan sebagai tenaga pendidik.
Mahasiswa haruslah memiliki kemampuan berpikir kritis ataupun kemampuan berbicara dalam menyampaikan pendapat di depan umum. Hal ini tentunya didapatkan dari pembelajaran kuliah dengan tatap muka. Namun dengan kondisi saat ini yang tidak memungkinkan hal tersebut, maka diperlukan langkah cemerlang dalam menimbulkan jiwa mahasiswa pada sistem kuliah online yakni dengan metode yang membuat para mahasiwa semua bisa bertatap muka kepada dosen saat pembelajaran berlangsung sehingga mereka dapat berbicra dan tentunya akan menjadikan kuliah online ini efektif.

Dengan permasalahan yang ada pada sistem kuliah online ini maka dapat disimpulkan bahwa kuliah online hanya dapat berjalan efektif diantaranya dengan penunjang yang baik yakni penyubsidian kuota kepada mahasiswa. Selain itu perlunya sosialisasi  kepada dosen yang telah cukup umur , menghilangkan sikap apatis dari setiap dosen serta juga dengan menggunakan sebuah aplikasi yang membuat mahasiswa dengan dosen saling bertatap muka.

Penulis : Pria Mitra
(Penulis merupakan Cendikiawan Madya Forum Kajian Ilmu Syari'ah, Penulis Terbaik antar Cendikiawan FoKIS Bulan Maret)
Editor : Nur Fadilah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warisan Seliu

  WARISAN SELIU “Bukan tentang pantainya, namun tentang permata yang tersimpan menjadi warisan” – Nur Fadilah Alink berkumpul dengan ria di ...